Kamis, 18 September 2008

Note Book Dengan Harga Murah


Intel® Centrino® Duo mobile processor technology, featuring Intel® Core 2 Duo Processor T5500 (1.66GHz, 667FSB, 2MB L2 Cache), supporting Intel® Extended Memory 64 Technology (Intel® EM64T), Intel® 945GM Express chipset, 1GB DDR II RAM, 160GB HDD, DVD-Super Multi Double Layer Drive, 14.1" WXGA colour TFT LCD, Built in Bluetooth 2.0+EDR, Intel® 945GM integrated 3D graphics, with up to 224 MB of shared memory, Intel® PRO/Wireless 3945ABG network connection (dual-band tri-mode 802.11a+b+g) W/ Windows Vista Home Premium Edition

Harga Rp : 6.300.000,-


Intel Core2 Duo Processor T5600 (1.83GHz, 2MB L2 cache, 667 MHz FSB, 2MB L2 Cache, 802.11a/b/g), Genuine Windows® XP Professional, 512MB, 12.1" WXGA with ClearSuper View Technology, 100GB SATA w/ 3D HDD Protection, DVD SuperMulti Double Layer Drive (DVD±RW/RAM), Intel GMA 950 with 128MB shared VRAM, Gigabit Ethernet, IEEE 1394, 5-in-1 card reader, Bluetooth V2.0, Trusted Platform Module, Fingerprint reader, Toshiba Data Backup Utility, Shock Protection Design, Magnesium Casework, Toshiba Anti-theft Protection Timer, 3-yr International Limited Warranty


Harga : 6.520.000,-
Intel Core 2 Duo T7500 - 2200MHz SANTA ROSA ( 4MB L2 Cache , FSB 667MHz , Core 2 Duo Processor - Inti 4 processor) , 1GB 667MHz DDR2 SDRAM , 120GB SATA 7200RPM Hard Drive , 15,4\" tft UltraSharp Wide Aspect Super XGA+ 1680x1050 Display with TRUE LIFE (Crystal) 200 nits , Graphics NVIDIA Quadro FX 360M 512MB TurboCache OpenGL PCI-E with (256MB dedicated, up to an additional 256MB shared) , 8X Max DVD-RW Combination Drive with Dual Layer Write Capabilities Internal , Integrated 1000Mbps Gigabit Ethernet , 3bh USB Port Ver 2.0 , Microphone Jack , RGB VGA Port , 1 bh PCMCIA 32bit Slot , 1bh Express Card 54 Slot , Security Cable Slot , Firewire IEEE 1394 Port , Serial RS-232 port , S-Video TV Out , Integrated Smart Card Reader , Wireless LAN Intel PRO 3945ABG WiFi MiniPCI card - Built in , Battery 9 Cell - 85WHr Lithium Ion Primary Battery , 90W AC Adaptor Charger with cable cord , Genuine Windows Vista Business 32 bit (English) , Dell PC-Restore Software , Roxio Creator 9.0 , WAVE Software , PowerDVD v7.0 Software Media , Precision Owner\'s Manual , Contacting Dell Book , Product Information Guide.

Harga : Rp 15,950,000,-
Core2 Duo P8400, 4GB DDR2, 320GB HDD, DVD±RW, GbE NIC, WiFi, Bluetooth, VGA NVIDIA GeForce 9600M GT 256MB, Camera, 15.4" WXGA, Win Vista Home Premium

HArga : Rp 15.538.800

Rabu, 03 September 2008

SMS Ucapan Bulan Puasa dan Lebaran

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Kita umat Muslim akan merayakan ibadah puasa satu bulan penuh. Siap-siap bangun dini hari, menunda makan dan menjaga perbuatan. Mudah-mudahan kebiasaan di bulan Ramadhan seterusnya bisa dilakukan di bulan-bulan berikutnya. Bangun tidur teratur, makan teratur, dan selalu berfikiran positif.

Tidak lengkap rasanya bagi kita menjalani ibadah puasa apabila belum bermaaf-maafan dengan semua orang yang kita kenal. Untuk berbuat baik, tentu harus diawali dengan hati yang bersih bukan? Semenjak Ponsel dimiliki oleh hampir sebagian orang, SMS merupakan fitur favorit untuk menyampaikan permintaan maaf dan ucapan selamat.

Menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, perbendaharaan kata untuk mengirimkan SMS ucapan mau tidak mau harus dimiliki setiap pengguna Ponsel. Apalagi ada yang ngirim ucapan, masa kita nggak balas kan? Berikut beberapa kata-kata ucapan untuk Ibadah Puasa dan Hari Raya Lebaran yang bisa dijadikan template, terutama bagi yang belum bisa kreatif bikin sendiri :)

Untuk Ucapan Lebaran kata-kata Ramadhan atau Bulan Puasa bisa diganti dengan kata Lebaran atau Idul Fitri, silahkan dimodifikasi. Bagi yang mau nyumbang ucapan silahkan taruh di komentar, kalau ada ide lagi ucapan ini akan diupdate. Semoga bermanfaat.

Update 30 September 2007: Kirim Ucapan Idul Fitri dengan Gambar melalui E-Mail. Koleksi gambar disini.

Untuk sobat dekat

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

Untuk orang tua/ayah/ibu

Ayah dan Ibu sudah menukar seluruh jiwa
semata untuk kebahagian aku
Dan sampai saat ini belum tentu aku bisa
mengganti dengan kebahagian untuk Ayah dan Ibu berdua.
Selamat Beribadah Puasa, Ayah, Ibu
Mohon maaf lahir dan bathin.
Ananda, Irwan di Jogja.

Untuk orang tua/ayah/ibu dalam Bahasa Sunda

Wilujeng Sasih Siam
Kanggo Apa, Mamah sareng Kulawargi di Bumi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan
nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan.
Ti Deden, eNeng sareng Anggun di Jogja.

Untuk kenalan kantor/relasi/teman jauh/tetangga

Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali kengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Irwan & Keluarga

Untuk bos/atasan/ atau seseorang yang disegani

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Irwan sekeluarga, Jogjakarta.

Untuk pacar :)

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta, Aa.

Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.

Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Met Puasa, maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.

Untuk istri
Ayah menyadari sepenuhnya masih banyak
mimpi kita yang belum bisa diwujudkan.
Ramadhan tahun ini semoga kembali
menghadirkan kebahagiaan ke rumah kita.
Selamat beribadah puasa ya Bu,
jangan bosan bangunkan tidur ayah saat sahur.
Mohon maaf lahir dan bathin.
1000 Kisses, Ayah.

Update 9 September 2007. Ada kata-kata ucapan yang bagus dari blognya Trian, berikut beberapa kutipannya:

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu
Silahkan kesah, kau bukan takdirku
Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku,
dan Allah adalah kasihku.
Maafkan segala kesalahan.

Dibawah ini citra yang sangat bagus dari almascatie.



Lampirkan citra ucapan lebaran seperti dibawah ini di e-mail Anda. Koleksi gambar lain bisa dilihat disini.

Bercinta Dengan Tante Girang

Hai, namaku Nasirwan , teman-teman memanggilku Wawan . Aku tinggal di Tangerang Tinggiku sekitar 175 cm, bentuk wajahku tidak mengecewakan, imut-imut kalau teman-teman perempuanku bilang. Langsung saja aku mulai dengan pengalaman pertamaku ‘make love’ (ML) atau bercinta dengan seorang wanita. Kejadiannya waktu aku masih kelas dua SMA (sekarang Saya Sudah Bekerja). Saat itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru-guru dari kelas yang lain. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. Tinggi badannya sekitar 155 cm. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, bentuk wajahnya oval dengan rambut lurus yang di potong pendek sebatas leher, sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang. Yang membuatku sangat tertarik adalah tonjolan dua bukit payudaranya yang cukup besar, bokongnya yang sexy dan bergoyang pada saat dia berjalan. Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. Kadang, entah sengaja atau tidak, dia balas menatapku sambil tersenyum kecil. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak menentu. Bahkan pada kesempatan lain, sambil menatapku dan memasang senyumnya, dia dengan sengaja menyilangkan kakinya, sehingga menampakkan paha dan betisnya yang mulus. Di waktu yang lain dia bahkan sengaja menarik roknya yang sudah pendek (di atas lutut, dengan belahan disamping), sambil memandangi wajahku, sehingga aku bisa melihat lebih dalam, ke arah selangkangannya. Terlihat gundukan kecil di tengah, dia memakai celana dalam berbahan katun berwarna putih. Aku agak terkejut dan sedikit melotot dengan ‘show’ yang sedang dilakukannya. Aku memandang sekelilingku, memastikan apa ada teman-temanku yang lain yang juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut. Ternyata mereka semua sedang sibuk mengerjakan soal-soal ujian dengan serius. Aku kembali memandang ke arah Ibu Netty, dia masih memandangku sambil tersenyum nakal. Aku membalas senyumannya sambil mengacungkan jempolku, kemudian aku teruskan mengerjakan soal-soal ujian di mejaku. Tentu saja dengan sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Netty yang masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali, sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan dengan jelas selangkangannya yang indah. Sekitar 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aku bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas ujianku kepada Ibu Netty. “Sudah selasai?” katanya sambil tersenyum. “Sudah, bu….” jawabku sambil membalas senyumnya. “Kamu suka dengan yang kamu lihat tadi?” dia bertanya mengagetkanku. Aku menganggukkan kepalaku, kami melakukan semua pembicaraan dengan berbisik-bisik. “Apa saya boleh melihatnya lagi nanti?” kataku memberanikan diri, masih dengan berbisik. “Kita ketemu nanti di depan sekolah, setelah ujian hari ini selesai, ok?” katanya sambil tersenyum simpul. Senyum yang menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku jadi panas dingin. Siang itu di depan gerbang sekolah, sambil menenteng tasnya, bu Netty mendekati tempatku berdiri dan berkata, “Bud, kamu ikuti saya dari belakang” Aku mengikutinya, sambil menikmati goyangan pinggul dan pantatnya yang aduhai. Ketika kami sudah jauh dari lingkungan sekolah dan sudah tidak terlihat lagi anak-anak sekolah di sekitar kami, dia berhenti, menungguku sampai di sampingnya. Kami berjalan beriringan. “Kamu benar-benar ingin melihat lagi?” tanyanya memecah kesunyian. “Lihat apa bu?” jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi. “Ah, kamu, suka pura-pura…” Katanya sambil mencubit pinggangku pelan. Aku tidak berusaha menghindari cubitannya, malah aku pegang telapak tangannya yang halus dan meremasnya dengan gemas. bu Netty balas meremas tanganku, sambil memandangiku lekat-lekat. Akhirnya kami sampai pada satu rumah kecil, agak jauh dari rumah-rumah lain. Sepertinya rumah kontrakan, karena tidak terlihat tambahan ornamen bangunan pada rumah tersebut. Bu Netty membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu. “Bud, masuklah. Lepas sepatumu di dalam, tutup dan kunci kembali pintunya!” Perintahnya cepat. Aku turuti permintaannya tanpa banyak bertanya. Begitu sampai di dalam rumah, bu Netty menaruh tasnya di sebuah meja, masuk ke kamar tanpa menutup pintunya. Aku hanya melihat, ketika dengan santainya dia melepaskan kancing bajunya, sehingga memperlihatkan BH-nya yang juga terbuat dari bahan katun berwarna putih, buah dadanya yang putih dan agak besar seperti tidak tertampung dan mencuat keluar dari BH tersebut, membuatnya semakin sexy, kemudian dia memanggilku. “Bud, tolong dong, lepasin pengaitnya…” katanya sambil membelakangiku. Aku buka pengait tali BH-nya, dengan wajah panas dan hati berdebar-debar. Setelah BH-nya terlepas, dia membuka lemari, mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya, masih dengan posisi membelakangiku. T-shirt tersebut terlihat sangat ketat membungkus tubuhnya yang wangi. Kemudian dia kembali meminta tolong padaku, kali ini dia minta dibukakan risleting roknya! Aku kembali dibuatnya berdebar-debar dan yang paling parah, aku mulai merasa selangkanganku basah. Kemaluanku berontak di dalam celana dalam yang rangkap dengan celana panjang SMA ku. Ketika dia membelakangiku, dengan cepat aku memperbaiki posisi kemaluanku dari luar celana agar tidak terjepit. Kemudian aku buka risleting rok ketatnya. Dengan perlahan dia menurunkan roknya, sehingga posisinya menungging di depanku. Aku memandangi pantatnya yang sexy dan sekarang tidak terbungkus rok, hanya mengenakan celana dalam putihnya, tanganku meraba pantat bu Netty dan sedikit meremasnya, gemas. “Udah nggak sabar ya, Bud?” Kata bu Netty. “Maaf, bu, habis bokong ibu sexy banget, jadi gemes saya….” “Kalo di sini jangan panggil saya ‘bu’ lagi, panggil ‘teteh’ aja ya?” “Iya bu, eh, teh Netty” Konsentrasiku buyar melihat pemandangan di hadapanku saat ini, bu Netty dengan kaos T-shirt yang ketat, tanpa BH, sehingga puting susunya mencuat dari balik kaos putihnya, pusarnya yang sexy tidak tertutup, karena ukuran kaos T-shirt-nya yang pendek, celana dalam yang tadi pagi aku lihat dari jauh sekarang aku bisa lihat dengan jelas, gundukan di selangkangannya membuatku menelan ludah, pahanya yang putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalam mimpi. “Gimana Bud, suka nggak kamu?” Katanya sambil berkcak pinggang dan meliuk-liukkan pinggulnya. “Kok kamu jadi bengong, Bud?” Lanjutnya sambil menghampiriku. Aku terdiam terpaku memandanginya ketika dia memeluk leherku dan mencium bibirku, pada awalnya aku kaget dan tidak bereaksi, tapi tidak lama. Kemudian aku balas ciuman-ciumannya, dia melumat bibirku dengan rakusnya, aku balas lumatannya. “Mmmmmmmmmhhhhhhhhhhh….” Gumamnya ditengah ciuman-ciuman kami. Tidak lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah payudaranya, aku dengan cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dengan lembut payudaranya dan kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras. “Mmmmhhhh….mmmmmhhhhh” Kali ini dia merintih nikmat. Aku usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yang tidak tertutup oleh kaos T-shirtnya, aku lanjutkan mengusap dan meremas-remas pantatnya yang padat dan sexy, lalu kulanjutkan dengan menyelipkan jari tengahku ke belahan pantatnya, kugesek-gesek kearah dalam sehingga aku bisa menyentuh bibir vaginanya dari luar celana dalam yang dipakainya. Ternyata celana dalamnya sudah sangat basah. Sementara ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dengan gemas, tangannya yang lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu. Aku melepas pagutanku pada bibirnya dan membantunya melepas bajuku, kemudian kaos dalam ku, ikat pinggangku, aku perosotkan celana panjang abu-abuku dan celana dalam putihku sekaligus. Bu Netty pun melakukan hal yang sama, dengan sedikit terburu-buru melepas kaos T-shirtnya yang baru dia pakai beberapa saat yang lalu, dia perosotkan celana dalam putihnya, sehingga sekarang dia sudah telanjang bulat. Tubuhnya yang putih mulus dan sexy sangat menggiurkan. Hampir bersamaan kami selesai menelanjangi tubuh kami masing-masing, ketika aku menegakkan tubuh kembali, kami berdua sama-sama terpaku sejenak. Aku terpaku melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun. Aku sudah sering melihat tubuh telanjang, tetapi secara langsung dan berhadap-hapan baru kali itu aku mengalaminya. Payudaranya yang sudah mengeras tampak kencang, ukurannya melebihi telapak tanganku, sejak tadi aku berusaha meremas seluruh bulatan itu, tapi tidak pernah berhasil, karena ukurannya yang cukup besar. Perutnya rata tidak tampak ada bagian yang berlemak sedikitpun. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Selangkangannya di tumbuhi bulu-bulu yang sengaja tidak dicukur, hanya tumbuh sedikit di atas kemaluannya yang mengkilap karena basah. Tubuh telanjang yang pernah aku lihat paling-paling dari gambar-gambar porno, blue film atau paling nyata tubuh ABG tetanggaku yang aku intip kamarnya, sehingga tidak begitu jelas dan kulakukan cepat-cepat karena takut ketahuan. Kebiasaan mengintipku tidak berlangsung lama karena pada dasarnya aku tidak suka mengintip. Sementara bu Netty memandang lekat kemaluanku yang sudah tegang dan mengeras, pangkalnya di tumbuhi bulu-bulu kasar, bahkan ada banyak bulu yang tumbuh di batang kemaluanku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi. “Bud, punyamu lumayan juga, besar dan panjang, ada bulunya lagi di batangnya” katanya sambil menghampiriku. Jarak kami tidak begitu jauh sehingga dengan cepat dia sudah meraih kemaluanku, sambil berlutut dia meremas-remas batang kemaluanku sambil mengocok-ngocoknya lembut dan berikutnya kepala kemaluanku sudah dikulumnya. Tubuhku mengejang mendapat emutan seperti itu. “Oooohhhh…. enak teh….” rintihku pelan. Dia semakin bersemangat dengan kuluman dan kocokan-kocokannya pada kemaluanku, sementara aku semakin blingsatan akibat perbuatannya itu. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalam tenggorokannya. Kepalanya dia maju mundurkan, sehingga kemaluanku keluar masuk dari mulutnya, sambil dihisap-hisap dengan rakus. Aku semakin tidak tahan dan akhirnya…, jebol juga pertahananku. Spermaku menyemprot ke dalam mulutnya yang langsung dia sedot dan dia telan, sehingga tidak ada satu tetespun yang menetes ke lantai, memberiku sensasi yang luar biasa. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi. “Aaaahhhh… ooooohhhhh…. teteeeeehhhhh!” Teriakku tak tertahankan lagi. “Gimana? enak Bud?” Tanyanya setelah dia sedot tetesan terakhir dari kemaluanku. “Enak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiri” jawabku puas. “Gantian dong teh, saya pengen ngerasain punya teteh” lanjutku sedikit memohon. “Boleh…,” katanya sambil menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yang rendah, kakinya masih terjulur ke lantai. Aku langsung berlutut di depannya, kuciumi selangkangannya dengan bibirku, tanganku meraih kedua payudaranya, kuremas-remas lembut dan kupilin-pilin pelan puting payudaranya yang sudah mengeras. Dia mulai mengeluarkan rintihan-rintihan perlahan. Sementara mulutku menghisap, memilin, menjilat vaginanya yang semakin lama semakin basah. Aku permainkan clitorisnya dengan lidahku dan ku emut-emut dengan bibirku. “Aaaaaahhhhh… ooooohhhhhh, Buuuuddddhyyyyy…, aku sudah tidak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!” Rintihannya semakin lama semakin keras. Aku sedikit kuatir kalau ada tetangganya yang mendengar rintihan-rintihan nikmat tersebut. Tetapi karena aku juga didera nafsu, sehingga akhirnya aku tidak terlalu memperdulikannya. Hingga satu saat aku merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aku merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aku hisap sebisaku semuanya, aku telan dan aku nikmati dengan rakus, tetes demi tetes. Kakinya yang tadinya menjuntai ke lantai, kini kedua pahanya mengapit kepalaku dengan ketat, kedua tangannya menekan kepalaku supaya lebih lekat lagi menempel di selangkangannya, membuatku sulit bernafas. Tanganku yang sebelumnya bergerilya di kedua payudaranya kini meremas-remas dan mengusap-usap pahanya yang ada di atas pundakku. “Bud, kamu hebat, bikin aku orgasme sampai kelojotan begini, belajar darimana?” Tanyanya. Aku tidak menjawab, hanya tersenyum. Aku memang banyak membaca tentang hubungan sexual, dari majalah, buku dan internet. Sementara itu kemaluanku sudah sejak tadi menegang lagi karena terangsang dengan rintihan-rintihan nikmatnya bu Netty. Akupun berdiri, memposisikan kemaluanku didepan mulut vaginanya yang masih berkedut dan tampak basah serta licin itu. “Aku masukin ya teh?” Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku. “Oooohhhh…” rintihnya, “Aaaahhhh…” kubalas dengan rintihan yang sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalam vaginanya, hilanglah keperjakaanku. Kenikmatan tiada tara aku rasakan, ketika batang kemaluanku masuk seluruhnya, bergesekan dengan dinding vagina yang lembut, hingga ke pangkalnya. Bu Netty merintih semakin kencang ketika bulu kemaluanku yang tumbuh di batang kemaluanku menggesek bibir vagina dan clitorisnya, matanya setengah terpejam mulutnya menganga, nafasnya mulai tersenggal-senggal. “Ahh-ahh-ahh auuuu!” Kutarik lagi kemaluanku perlahan, sampai kepalanya hampir keluar. Kumasukkan lagi perlahan, sementara rintihannya selalu di tambah teriakan kecil, setiap kali pangkal batang kemaluanku menghantam bibir vagina dan clitorisnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat, bibirku bergantian antara melumat bibirnya, atau menghisap puting payudaranya kiri dan kanan. Teriakan-teriakannya semakin menggila, kepalanya dia tolehkan kekiri dan kekanan membuatku hanya bisa menghisap puting payudaranya saja, tidak bisa lagi melumat bibirnya yang sexy. Sementara itu pinggulnya dia angkat setiap kali aku menghunjamkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang kini sudah sangat basah, sampai akhirnya, “Buuudddhhyyyyyy…. aku mau keluar lagiiiiii… oooohhhhhh… aaahhhhh” teriakannya semakin kacau. Aku memperhatikan dengan puas, saat dia mengejan seperti menahan sesuatu, vaginanya kembali banjir seperti saat dia orgasme di mulutku. Aku memang sengaja mengontrol diriku untuk tidak orgasme, hal ini aku pelajari dengan seksama, walaupun aku belum pernah melakukan ML sebelum itu. Bu Netty sendiri heran dengan kemampuan kontrol diriku. Setelah dia melambung dengan orgasme-orgasmenya yang susul- menyusul, aku cabut kemaluanku yang masih perkasa dan keras. Aku memberinya waktu beberapa saat untuk mengatur nafasnya. Kemudian aku memintanya menungging, dia dengan senang hati melakukannya. Kembali kami tenggelam dalam permainan yang panas. Sekali lagi aku membuatnya mendapatkan orgasme yang berkepanjangan seakan tiada habisnya, aku sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan. Akhirnya menyemburlah spermaku, yang sejak tadi aku tahan, saking lemasnya dia dengan pasrah tengkurap diatas perutnya, aku menjatuhkan diriku berbaring di sebelahnya. Sejak kejadian hari itu, aku sudah tidak lagi melakukan masturbasi, kami ML setiap kali kami menginginkannya. Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMA. Tapi bedanya, katanya lagi, aku lebih tahan lama saat bercinta (bukan GR lho). Saat kutanya, apa tidak takut hamil?, dengan santai dia menjawab, bahwa dia sudah rutin disuntik setiap 3 bulan sekali (suntik KB).